DESA TANGGUH BENCANA DALAM UPAYA PENINGKATAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PASCA GEMPA BUMI MASYARAKAT DESA PANSOR, KEC. KAYANGAN, KAB. LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/wicara.v2i1.4075Kata Kunci:
Desa Pansor, Gempa Bumi, Sosial Ekonomi, Tangguh BencanaAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan mengalami bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi yang menimbulkan dampak yang diakibatkan oleh kejadian bencana tersebut baik berupa kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, bahkan anggota keluarga tercinta. Bencana gempa bumi terjadi pada tahun 2018 di Lombok dan berpusat di Kabupaten Lombok Utara (KLU), salah satu yang terdampak adalah Desa Pansor baik dari aspek sosial maupun ekonomi. Gempa bumi tersebut menimbulkan berbagai macam kerugian seperti kerugian harta benda, sosial-ekonomi, kerusakan lingkungan, hilangnya jiwa manusia dan lain sebagainya, sehingga dalam hal ini Desa Pansor dijadikan objek kajian dalam pengabdian masyarakat. Pelaksanaan program mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh LPPM Universitas Mataram. Kegiatan – kegiatan difokuskan pada implementasi program yang berfokus pada metode komunikasi dan observasi seperti sosialisasi mitigasi bencana gempa bumi yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetauan akan pentingnya selalu bersiap siaga atas datangnya bencana gempa bumi. Sosialisasi penikahan dini bertujuan untuk memberikan arahan tentang bahayanya pernikahan dini dan melakukan workshop pengolahan pisang supaya bernilai jual tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan bahan baku menjadi bahan produksi yang bernilai jual tinggi. Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan masyarakat mampu mengembangkan bahan baku menjadi bahan produksi. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan penyelenggaraan penyuluhan dan Pelatihan. Penyuluhan di berikan dengan metode ceramah yang dilakukan pemateri dan pelatihan dengan memperagakan tindakan yang telah disampaikan secara nyata. Hasil yang diproleh dari kegiatan ini adalah pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan meningkat, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta ini dikarnakan peserta secara langsung memperagakan materi yang telah di sampaikan melalui sesi simulasi. Secara umum kegiatan ini dapat dikatakan berhasil.