PROGRAM PEMETAAN LAHAN KRITIS DENGAN REMOTE SENSING UNTUK KEWASPADAAN BAJIR DAN TANAH LONGSOR AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI DAERAH MANDALIKA

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.29303/pepadu.v5i2.4047

Kata Kunci:

Desa Sade, Remote Sensing, Banjir Tanah Longsor

Abstrak

Empati dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalan memberikan pengabdian kepada masyarakat terhadap bahaya tanah longsor dengan perubahan fungsi lahan dari perbukitan menjadi tanah urug. Universitas Mataram memiliki obsevatorium di Rembitan bagian dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) Geomagnetik mengukur magnet bumi dengan satuan  magnet bumi nTesla (Nano Tesla). Hasil pengukuran  terjadi anomali (penurunan nilai magnet bumi. Ini merupakan precursor akan terjadinya gempa. Desa Sade dan Rembitan merupakan satu kawasan yang menjadi satu kesatuan yang harus dijaga dan memberikan pengetahuan akan bahaya banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrim.Proses menggunaka  remote sensing dengan foto udara. Hal hasil telah didapatkan bebarapa titik rawan bencana. Kelompok Ibu-ibu pada Desa Sade telah bersepakat membuat kelompok rebiisasi untuk memitigasi bencana.

 

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

PROGRAM PEMETAAN LAHAN KRITIS DENGAN REMOTE SENSING UNTUK KEWASPADAAN BAJIR DAN TANAH LONGSOR AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI DAERAH MANDALIKA. (2024). Jurnal Pepadu, 5(2), 239-245. https://doi.org/10.29303/pepadu.v5i2.4047

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>